Pungguang Kasiak- Senin, 20 Mei 2025 menjadi hari yang bermakna bagi seluruh rakyat Indonesia. Tanggal ini diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas), yang menandai tonggak penting dalam sejarah perjuangan bangsa menuju kemerdekaan. Di tengah berbagai tantangan zaman peringatan Harkitnas tahun ini mengusung tema “Bangkit untuk Indonesia Emas”, menggugah semangat gotong royong dan optimisme masyarakat dalam menyongsong masa depan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera.
“Bangkit” di era kemerdekaan bukan lagi soal melawan penjajah kolonial, melainkan soal melawan ketertinggalan, kesenjangan, dan keterpecahan. Hari ini bangsa Indonesia dihadapkan pada tantangan besar: ketimpangan sosial, perubahan iklim, disrupsi teknologi, ancaman intoleransi, serta krisis moral dan identitas. Di sinilah makna Harkitnas 2025 menjadi begitu penting. Bangkit bukan hanya berarti pulih dari keterpurukan pandemi atau tantangan ekonomi. Bangkit juga berarti berdiri bersama sebagai bangsa yang satu, saling peduli, dan bersinergi untuk membangun masa depan yang lebih baik.
Di tengah derasnya arus digitalisasi dan pesatnya perubahan global, peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) bukan sekadar upacara simbolis. Ia adalah alarm sejarah yang membangunkan kesadaran kolektif kita bahwa bangsa besar ini berdiri karena keberanian untuk bangkit bersama, bukan karena berjalan sendiri-sendiri.
Harkitnas 2025 bukan hanya tentang mengenang, tetapi menghidupkan kembali spirit juang para pendahulu bangsa dalam konteks kekinian. Dalam dunia yang makin cepat berubah, justru kebersamaan, nasionalisme, dan solidaritas sosial menjadi fondasi paling kokoh. Indonesia butuh lebih dari sekadar pembangunan fisik. Ia butuh rasa memiliki dari setiap anak bangsanya. Butuh kepercayaan bahwa kita mampu asalkan bersama.