Pungguang Kasiak – Kamis, 13 November 2025. Pemerintah Nagari Pungguang Kasiak Lubuk Alung kembali menunjukkan komitmen kuat dalam upaya percepatan penurunan stunting dengan menyelenggarakan Rembuk Stunting Nagari Tahun 2025. Kegiatan ini berlangsung di ruang pertemuan Kantor Nagari Pungguang Kasiak dari pukul 09.00 hingga 15.30 WIB, dan menjadi forum penting untuk memastikan keberlanjutan upaya percepatan penurunan stunting melalui kolaborasi lintas sektor yang semakin terarah dan terpadu.
Rembuk stunting ini menghadirkan berbagai unsur penting nagari, mulai dari Wali Nagari Pungguang Kasiak Lubuk Alung beserta perangkat nagari, ketua dan anggota Bamus, serta PD/PLD Nagari Pungguang Kasiak dan juga peserta perwakilan kader posyandu ILP. Keterlibatan mereka menunjukkan komitmen penuh bahwa penanganan stunting bukan hanya tugas sektor kesehatan, tetapi menjadi gerakan bersama yang memerlukan peran aktif seluruh elemen masyarakat nagari. Tak hanya itu, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber dari berbagai instansi yang berkompeten dalam penanganan stunting, yakni perwakilan dari Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD), Dinas Kesehatan Kabupaten Padang Pariaman, serta perwakilan Puskesmas Lubuk Alung. Para narasumber memberikan pemaparan mendalam terkait situasi terkini angka stunting, tantangan yang masih dihadapi, serta strategi intervensi spesifik dan sensitif yang harus diperkuat pada tingkat nagari.
Wali Nagari Pungguang Kasiak Lubuk Alung dalam sambutannya menyampaikan bahwa rembuk stunting bukan sekadar agenda tahunan, tetapi merupakan langkah konkret untuk memperkuat tekad bersama dalam membangun generasi masa depan yang sehat dan bebas stunting. Ia menekankan pentingnya kolaborasi berkelanjutan antara pemerintah nagari, lembaga nagari, kader kesehatan, dan masyarakat, terutama dalam upaya pemantauan tumbuh kembang anak, peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat, serta pendampingan keluarga berisiko stunting.
Dalam pemaparan dari Dinas Kesehatan, dijelaskan bahwa stunting bukan hanya persoalan tinggi badan anak yang tidak sesuai dengan usia, tetapi juga berhubungan langsung dengan kualitas perkembangan otak dan masa depan generasi. Oleh sebab itu, penanganan stunting membutuhkan intervensi yang bersifat menyeluruh, mencakup pemberian makanan bergizi, pemenuhan ASI eksklusif, pencegahan anemia pada remaja putri, pemantauan ibu hamil, serta peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di tingkat rumah tangga.
Perwakilan dari DPMD menekankan tentang pentingnya dukungan anggaran nagari terhadap program prioritas stunting. Ia mendorong agar Pemerintah Nagari memastikan alokasi dana yang memadai untuk mendukung kegiatan posyandu, pengadaan makanan tambahan bagi balita dan ibu hamil, peningkatan kapasitas kader, serta program inovatif yang langsung menyentuh masyarakat. Menurutnya, “stunting hanya bisa ditekan jika pemerintah nagari berada di garis depan.”
Sementara itu, Puskesmas Lubuk Alung memaparkan kondisi lapangan terkait temuan kasus, pola hidup masyarakat, tantangan pemantauan tumbuh kembang balita, serta pentingnya kolaborasi dengan keluarga dan kader posyandu. Peran kader kembali menjadi sorotan karena merekalah yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dan rutin melakukan pendataan, edukasi, hingga monitoring gizi anak.
Rembuk stunting kemudian dilanjutkan dengan sesi diskusi dan perumusan Rencana Aksi Stunting Nagari Tahun 2025. Pada sesi ini, berbagai pihak memberikan masukan, menentukan prioritas program, serta menyepakati pembagian tugas antar-instansi. Beberapa poin penting yang dirumuskan meliputi:
Acara ini ditutup dengan komitmen bersama sebagai bentuk dukungan seluruh elemen nagari dalam menurunkan angka stunting secara signifikan di tahun 2025. Dengan semangat kolaboratif ini, Pemerintah Nagari Pungguang Kasiak menegaskan tekad untuk menghadirkan generasi yang lebih sehat, kuat, cerdas, dan berdaya saing, sekaligus menjadi nagari yang aktif mendukung pencapaian target nasional penurunan stunting. Rembuk Stunting Nagari 2025 bukan hanya menghadirkan diskusi, tetapi menjadi simbol kuat bahwa masyarakat dan pemerintah bergerak dalam satu tujuan: mewujudkan Nagari Pungguang Kasiak yang bebas stunting dan siap melahirkan generasi emas di masa depan.